Selasa, 20 April 2010

Ilmuwan Temukan Planet ke-10

Jakarta - Sangat dingin, berbatu-batu dan lebih besar daripada Pluto. Itulah gambaran planet baru yang diklaim telah ditemukan tiga astronom dari Amerika Serikat. Planet ke-10 dalam sistem tata surya ini diberi nama 2003-UB313. "Keluarkan pena. Bersiaplah menulis ulang buku teks," kata Michael Brown dari California Institute of Technology (Caltech) saat mengumumkan temuan ini, Sabtu (30/7/2005), sebagaimana dikutip kantor berita AFP. Disebut sebagai 2003-UB313, planet baru ini memiliki diameter sekitar 3.000 kilometer, sehingga merupakan objek terbesar yang ditemukan di tata surya setelah Neptunus dideteksi tahun 1846. Planet baru ini juga lebih besar dari Pluto, planet terkecil yang ditemukan pada 1930. Ini juga planet terjauh dari Matahari, hampir 15 miliar kilometer (sembilan miliar mil) atau sekitar tiga kali jarak Pluto dari matahari. Dibanding Bumi? Jaraknya 97 kali dibanding jarak Bumi-Matahari. "Ini adalah benda paling jauh pernah diketahui untuk mengitari di seluruh Matahari," kata Brown dalam sebuah jumpa pers. "Saya katakan ukurannya mungkin satu setengah kali lebih besar dari Pluto. Objek angkasa ini terlihat pertama kali tahun 2003, namun baru kini dinyatakan sebagai planet. Ia terlihat lewat teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar dan teleskop 8m Gemini di Mauna Kea. Pertama kali terlihat 21 Oktober 2003, namun para astronom tidak melihatnya lagi hingga 15 bulan kemudian. Baru pada 8 Januari 2005 ia terlihat lagi. Selain Brown, penemu lainnya adalah Chad Trujillo dari Observatorium Gemini di Hawaii, dan David Rabinowitz dari Universitas Yale. "Ia terlihat lebih redup dari Pluto, tapi itu karena jaraknya tiga kali lebih jauh," kata David Rabinowitz. "Bila ia berada di tempat Pluto, ia akan terlihat lebih terang." Sementara itu, Chad Trujillo mengatakan, "Saya benar-benar merasa beruntung menjadi bagian dari temuan ini. Tidak setiap hari kita menemukan objek sebesar Pluto atau lebih besar." Penyebutan objek ini sebagai planet sesungguhnya masih menjadi perdebatan. Sebelumnya kelompok astronom lain juga telah mengumumkan penemuan objek 2003 EL61, yang ukurannya kurang lebih sebesar Pluto. Planet baru ini memutari bumi sekali dalam setiap 560 tahun dan saat ini merupakan objek terjauh dari Bumi. Dalam waktu 280 tahun, menurut Brown, jaraknya ke Bumi akan sedekat Neptunus. Seperti Pluto, permukaan planet ini diduga didominasi oleh methane. Planet baru ini juga dipercaya merupakan bagian dari Sabuk Kuiper (Kuiper Belt), kawasan dalam sistem solar menjulur dari orbit Neptunus. Diperkirakan ada sekitar 100.000 objek yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper, salah satunya adalah Pluto. Sehingga sebagian ilmuwan pun lebih mengkualifikasi sebagai objek Sabuk Kuiper dibandingkan sebuah planet. Tapi karena ukurannya yang besar, diamaternya mencapai 3.000 kilometer, Brown berani mengkualifikasi objek anggasa temuannya sebagai planet. "Kami mengharapkan ini tidak terlalu kontroversial, seperti orang mempercayai Pluto sebagai planet," katanya. Jadi, bersiap-siaplah menulis buku teks baru! (gtp/)


*detik.com*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar