selanjutnya Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan, bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. kadang-kadag ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraanya kurang. cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. misalnya cinta sahabat karib atau saudara sekandung yang penuh dengan keakb=raban, tetapu tidak ada gejolak-gejolak mesra mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain dari pada partnernya.
cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang. cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karena garis-garis unsur cintanya tidak membuat segitiga sama sisi, seperti nyata pada gambar berikut :
lebih berat lagi bila salah satu unsur cinta itu tidak ada, sehingga tidak berbentuk segitiga, cinta yang demikian itu tidak sempurna. dan dapat disebutkan bukan cinta.
sumber : dimyati.staff.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar