Kamis, 03 Maret 2011

Ilmu Budaya Dasar (softskill)

Ilmu budaya dasar

• MKU = Mengembangkan daya tangkap persepsi penalaran dan apresiasi mahasiswa

terhadap lingkungan budaya. Diberikan kepada mahasiswa PT. Negeri maupun

swasta.


Tujuan

1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya

sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.

2. Materi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan

tentang masalah kebudayaan dan kemanusiaan.

3. Agar masyarakat mempunyai sifat-sifat yang lebih halus.



Latar Belakang

Surat keputusan direktur pendidikan tinggi No. 1338/DFT/AI. 1997, isinya :

Pentingnya pemberian mata Basic Sosial Sciene and Basic Humanities diberikan di

semua fakultas dalam lingkungan universitas di seluruh Indonesia.

• Latar belakang IBD dalam konteks budaya negara dan masyarakat Indonesia

berkaitan dengan masalah berikut:

1. Bangsa Indonesia yang terdiri di berbagai suku bangsa dengan keanekaragaman

Latar Belakang

budayanya.

2. Terjadinya pergeseran nilai dalam masyarakat yang dapat mengakibatkan

terjadinya pembentukan dan konfliknya.

3. Teknologi yang maju yang menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya.


Ruang Lingkup IBD

IBD identik dengan baris humanities. Humanities berasal dari kata latin Humanianus

Ruang lingkup IBD

= manusiawi, berbudaya dan halus.

• IBD = Mempelajari tentang pengertian dasar dan pengertian umumnya dan serta

konsep-konsep. Teori-teori budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-

masalah kebudayaan.

• Pendekatan terhadap berbagai masalah budaya dilakukan dengan menggunakan suatu

keahlian dan pendekatan berbagai keahlian (intra disiplines)



Pokok bahasan IBD

Masalah-masalah kemanusiaan dan budaya yang diungkapkan secara halus

oleh ahli-ahli seni dan filsafat, yang merupakan perwujudan pemasaran

dan pemikiran orang terhadap masalah-masalah kemanusiaan budaya dan

yang terjadi di sekelilingnya.

•Bila seseorang mempelajari karya seni dan filsafat, maka ia akan menjiwai

permasalahannya.

• Permasalahan yang meliputi kekuatan, kekuasaan, benturan/individu

dan masyarakat. Hubungan cinta kasih, cinta dan tanggung jawab,

pengorbanan, kepercayaan, akal budi.

• Bila saat ini muncul karya seni sastra dengan tema-tema kebobrokan

masyarakat maka hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tersebut sedang

sakit.

• Menurut Budi Dharma yang menyetir pendapat arthur koeslar dalam The

Act Of The Creation, dan Walter Kaufman dalam The Future Of The

humanities :

“ Masalah kemanusiaan telah diungkapkan secara harus (refined) oleh

ahli-ahli dan seni filsafat “

•Menurut Sugatmoko setiap karya seni yang besar, seolah-olah membuka

mata kita (sampe sini g tw udah berhenti apa masih ada kalimat???. Tiba2

udah di lanjut kalimat di bawah)

Terhadap secercah cahaya kebenaran yang dirasakan sebagai pengalaman

langsung tetapi tidak berwujud. Sebagai kesabaran kejadian batin yang

oleh si pencipta. Seni ditangkap dan dipantulkan seperti cahaya matahari

ditangkap intan permata dan terbias berpancar aneka warna pada faret-

faretnya (payet).

•Permasalahan lain ditinjau dari gabungan persoalan = Biologi, etika, dan

budaya seperti masalah hak untuk hidup, hak untuk mati, tanggung jawab

dan kewajiban dalam hidup.

•Pokok bahasan IBD tidak tetap dan permanen formulasinya dapat saja

berubah sesuai dengan pandangan-pandangan seesorang pembahasannya

terhadap seni dan filsafat yang bersangkutan dan tergantung pada keadaan

dalam menghayati dan mengamati masalah-masalah kemanusiaan dan

kebudayaan.

(sumber : catatan teman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar