Ilmu budaya dasar
• MKU = Mengembangkan daya tangkap persepsi penalaran dan apresiasi mahasiswa
terhadap lingkungan budaya. Diberikan kepada mahasiswa PT. Negeri maupun
swasta.
Tujuan
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya
sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
2. Materi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan
tentang masalah kebudayaan dan kemanusiaan.
3. Agar masyarakat mempunyai sifat-sifat yang lebih halus.
Latar Belakang
Surat keputusan direktur pendidikan tinggi No. 1338/DFT/AI. 1997, isinya :
Pentingnya pemberian mata Basic Sosial Sciene and Basic Humanities diberikan di
semua fakultas dalam lingkungan universitas di seluruh Indonesia.
• Latar belakang IBD dalam konteks budaya negara dan masyarakat Indonesia
berkaitan dengan masalah berikut:
1. Bangsa Indonesia yang terdiri di berbagai suku bangsa dengan keanekaragaman
Latar Belakang
budayanya.
2. Terjadinya pergeseran nilai dalam masyarakat yang dapat mengakibatkan
terjadinya pembentukan dan konfliknya.
3. Teknologi yang maju yang menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya.
Ruang Lingkup IBD
IBD identik dengan baris humanities. Humanities berasal dari kata latin Humanianus
Ruang lingkup IBD
= manusiawi, berbudaya dan halus.
• IBD = Mempelajari tentang pengertian dasar dan pengertian umumnya dan serta
konsep-konsep. Teori-teori budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-
masalah kebudayaan.
• Pendekatan terhadap berbagai masalah budaya dilakukan dengan menggunakan suatu
keahlian dan pendekatan berbagai keahlian (intra disiplines)
Pokok bahasan IBD
Masalah-masalah kemanusiaan dan budaya yang diungkapkan secara halus
oleh ahli-ahli seni dan filsafat, yang merupakan perwujudan pemasaran
dan pemikiran orang terhadap masalah-masalah kemanusiaan budaya dan
yang terjadi di sekelilingnya.
•Bila seseorang mempelajari karya seni dan filsafat, maka ia akan menjiwai
permasalahannya.
• Permasalahan yang meliputi kekuatan, kekuasaan, benturan/individu
dan masyarakat. Hubungan cinta kasih, cinta dan tanggung jawab,
pengorbanan, kepercayaan, akal budi.
• Bila saat ini muncul karya seni sastra dengan tema-tema kebobrokan
masyarakat maka hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tersebut sedang
sakit.
• Menurut Budi Dharma yang menyetir pendapat arthur koeslar dalam The
Act Of The Creation, dan Walter Kaufman dalam The Future Of The
humanities :
“ Masalah kemanusiaan telah diungkapkan secara harus (refined) oleh
ahli-ahli dan seni filsafat “
•Menurut Sugatmoko setiap karya seni yang besar, seolah-olah membuka
mata kita (sampe sini g tw udah berhenti apa masih ada kalimat???. Tiba2
udah di lanjut kalimat di bawah)
Terhadap secercah cahaya kebenaran yang dirasakan sebagai pengalaman
langsung tetapi tidak berwujud. Sebagai kesabaran kejadian batin yang
oleh si pencipta. Seni ditangkap dan dipantulkan seperti cahaya matahari
ditangkap intan permata dan terbias berpancar aneka warna pada faret-
faretnya (payet).
•Permasalahan lain ditinjau dari gabungan persoalan = Biologi, etika, dan
budaya seperti masalah hak untuk hidup, hak untuk mati, tanggung jawab
dan kewajiban dalam hidup.
•Pokok bahasan IBD tidak tetap dan permanen formulasinya dapat saja
berubah sesuai dengan pandangan-pandangan seesorang pembahasannya
terhadap seni dan filsafat yang bersangkutan dan tergantung pada keadaan
dalam menghayati dan mengamati masalah-masalah kemanusiaan dan
kebudayaan.
(sumber : catatan teman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar